Program Layar Anak Indonesiana (LAI) Menciptakan Jejak di Jogja NETPAC-Asian Film Festival 2023

oleh -1194 Dilihat
SHARE DI SINI

Bangkitnews | Jogja,  NETPAC-Asian Film Festival (JAFF) 2023 menjadi saksi perkenalan Layar Anak Indonesiana (LAI), sebuah program produksi film pendek fiksi dan dokumenter untuk anak yang diselenggarakan oleh Balai Media Kebudayaan melalui Indonesiana.TV. Pada penutupan festival di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, lima film kategori fiksi LAI diumumkan sebagai bagian dari Program Official Selection JAFF ke-18.

Retno Raswaty, Kepala Balai Media Kebudayaan, menegaskan komitmen untuk mengawal program-program unggulan Indonesiana.TV, khususnya LAI. “Para sineas boleh bersiap-siap karena open call Layar Anak Indonesiana akan ada lagi tahun depan,” katanya.

LAI hadir untuk mengisi kekosongan produksi film anak sambil mengangkat keragaman cerita dan talenta dari berbagai kota di Indonesia. Dengan keunikan dan keberagaman seni budaya, setiap film bertujuan memperkenalkan objek pemajuan kebudayaan dan menanamkan pendidikan karakter, nilai budaya, dan kearifan lokal pada anak.

Seleksi film LAI dimulai dengan memilih 20 proposal film yang dianggap memiliki keunikan dan daya tarik bagi anak. Proses pembuatan film dilakukan dengan didampingi oleh tim mentor Indonesiana.TV, terdiri dari Chandra Endroputro, Rina Damayanti, Agus Makkie, Tonny Trimarsanto, Lianto Luseno, Yulia Evina Bhara, dan Agung Sentausa.

Dari 20 film tersebut, 10 film kategori fiksi diajukan ke JAFF ke-18 untuk dikurasi. Lima film yang lolos meliputi “Perahu Kertas Hao You” karya Riqhi Alvin Sani (Pontianak), “Mlethek” karya Wahyu Agung Prasetyo (Yogyakarta), “Serdadu Apel Emasyang” karya Lingga G. Permadie (Malang), “Ndogmu dan Ndogku” karya Kelik S. Nugroho (Yogyakarta), serta “Ijo dan Emasyang” karya Daud Nugraha (Bandung).

Rina Damayanti, Koordinator Program LAI, menyoroti keragaman ide cerita dan gaya eksekusi produksi sebagai daya tarik utama film-film tersebut. Film-film LAI yang terpilih diharapkan tidak hanya dapat menjadi bagian dari JAFF tetapi juga dapat diputar di berbagai festival nasional dan internasional.

Program Layar Anak Indonesiana diharapkan dapat merangsang munculnya lebih banyak film anak Indonesia dengan cerita dan kualitas penggarapan yang semakin baik.

Keberadaan film anak semakin melengkapi tawaran layar lebar JAFF, memberikan ruang untuk apresiasi dan literasi film bagi siswa-siswi kota Yogyakarta. Film-film tersebut akan diputar perdana pada 26 November 2023 di JAFF, mengundang ratusan anak sekolah untuk turut serta dalam kegembiraan menonton film sejak usia dini.

( RD )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.