Bangkitnews | JAKARTA– Puluhan warga dari Kelurahan Kedoya Selatan dan Kedoya Utara melakukan aksi unjuk rasa di depan SANS Hotel yang berlokasi di Jalan Kedoya Raya, Jakarta Barat, pada Jumat (13/9/2024). Demonstrasi tersebut dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat yang mendesak Pemerintah Kota Jakarta Barat untuk segera menutup operasional hotel.
Hasan, selaku koordinator lapangan aksi, menyampaikan bahwa warga dengan tegas menolak keberadaan SANS Hotel di lingkungan mereka. Salah satu alasan penolakan tersebut adalah lokasi hotel yang dekat dengan pemukiman warga dan Masjid setempat, yang dianggap tidak sesuai dengan norma lingkungan.
“Kami, bersama tokoh agama dan masyarakat, dengan tegas menuntut agar Pemkot Jakarta Barat segera menutup operasional SANS Hotel. Keberadaannya sangat meresahkan karena lokasinya yang terlalu dekat dengan area warga,” ujar Hasan di tengah aksi.
Lebih lanjut, Hasan juga menyoroti posisi hotel yang berhadapan langsung dengan Makam Keramat Habib Umar Bin Hamid Al Hadad, yang dikenal sebagai Makam Mundur. Makam ini sering menjadi tujuan ziarah dari berbagai daerah, sehingga keberadaan hotel dinilai tidak pantas.
“Di depan hotel itu ada Makam Mundur, yang sering dikunjungi oleh peziarah dari berbagai kota. Kami khawatir hal ini akan mengganggu kesakralan makam tersebut,” tambah Hasan.
Di sisi lain, Rizal, selaku pengelola SANS Hotel, mengklarifikasi bahwa seluruh perizinan yang dibutuhkan untuk operasional hotel telah lengkap dan dikeluarkan oleh instansi terkait. Namun, ia mengakui bahwa pihak hotel belum berkoordinasi secara formal dengan tokoh agama maupun masyarakat setempat.
“Perizinan kami sudah lengkap, tapi memang kami belum berkomunikasi langsung dengan tokoh masyarakat. Kami akan segera memperbaiki hal ini,” jelas Rizal.
Menanggapi aksi demo warga, Rizal mengatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan instansi pemerintah dan tokoh masyarakat di Jakarta Barat untuk mencari solusi. Untuk sementara waktu, SANS Hotel akan menghentikan operasionalnya hingga ada penyelesaian.
“Kami akan berkoordinasi dengan Pemkot Jakarta Barat dan tokoh masyarakat untuk mediasi. Sementara ini, operasional hotel akan dihentikan sampai masalah ini selesai,” tutup Rizal. ( anton )