Site icon Bangkitnews.com

Warga Keluhkan Pembakaran Sampah Pakaian Bekas di Perumahan Periuk Damai Tangerang

SHARE DI SINI

Bangkitnews | Kota Tangerang,  Pembakaran sampah pakaian bekas yang berlangsung di Perumahan Periuk Damai, Kelurahan Periuk, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, mendapat keluhan serius dari warga. Beberapa pemilik kendaraan, termasuk sopir taksi daring, enggan melintasi area tersebut karena lokasi pembakaran yang berdekatan dengan jalan, hanya sekitar dua meter jaraknya.

Seorang warga setempat mengungkapkan kekhawatirannya. “Pak, tolong masalah pembakaran sampah di pinggir jalan, sudah dilaporkan beberapa kali tapi tidak ada tindakan. Jaraknya terlalu dekat dengan jalan, jadi berbahaya kalau mobil lewat,” ujarnya, Selasa (10/8/2024).

Keluhan tersebut disampaikan kepada seorang wartawan senior, yang kemudian meneruskan informasi ini kepada sejumlah media. Foto-foto yang dikirimkan oleh warga memperlihatkan tumpukan sampah pakaian bekas dalam tong besar yang terus menyala, serta sebuah gerobak sampah milik DLH Kota Tangerang yang berada di lokasi.

Tumpukan pakaian bekas yang terbakar tersebut telah menjadi pemandangan yang mengganggu warga yang melewati Jalan Sejahtera di Perumahan Periuk Damai. Informasi yang diperoleh menunjukkan bahwa di balik pembakaran tersebut terdapat aktivitas ekonomi, di mana pakaian bekas yang ditimbun dalam karung besar dipilah berdasarkan merek, ukuran, dan kondisi sebelum dipasarkan kembali. Pakaian yang tidak laku atau tidak bernilai ekonomis dibakar sebagai sampah.

Menurut salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya, masalah pembakaran sampah ini sudah dilaporkan berkali-kali kepada pihak berwenang, termasuk warga dan aparat kelurahan. Namun, hingga kini, belum ada tindakan yang jelas untuk menghentikan aktivitas tersebut.

“Sudah sering dihimbau untuk tidak membakar sampah, tapi tetap saja tidak dihiraukan,” ujarnya.

Sumber tersebut juga menambahkan bahwa aktivitas pembakaran berlangsung hampir setiap malam, menyebabkan gangguan pernapasan bagi warga yang tinggal di sekitarnya.

“Setiap malam ada pembakaran, dan kendaraan juga banyak yang enggan lewat karena takut tersambar api,” tambahnya.

Keluhan warga terus mengemuka, berharap pihak berwenang segera menindaklanjuti masalah ini untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar.

( anton )

Exit mobile version